Kamis, 28 April 2011

Keluarga Batak

Ada keluarga Batak sedang ke Jakarta. Sang ibu berkata, “Nak… pergilah sana ke rumah tulang-mu yang di Jl. Belimbing No. 2, biar Mamak di rumah saja.”
Akhirnya sang anak pergi ke Jl. Belimbing. Tetapi sesampainya di sana sang anak lupa mencatat nomor rumahnya. Akhirnya dia menelepon ibunya, “Mak… aku sudah di jalan Belimbing tapi aku lupa nomor rumahnya.”
Kata Sang ibu, “Kalau nomor rumah tinggal cari saja di depan pagar tiap rumah biasanya ada namanya, cari saja namanya, Mohon Simanjuntak.”
Sang anak menjawab, “Tidak ada mak yang namanya itu, adanya “MOHON JANGAN PARKIR DI DEPAN PINTU”. :D

Manuhor Pulsa

Adong ma sada ama-ama sian huta pardomuan, sukses besar dalam bisnis durianna. Panen na sukses hampir mencapai omzet 10 juta dalam 1 bulan. Alani lumayan do untung na, gabe kepingin ma amanta i laho mar handphone sebagaimana nadi nipi-ipihon salelengon.

Laho ma amatta i tu sada toko handphone di bilangan segitiga emas Sidikalang, alias jalan Sisingamangaraja. Songonon ma kira-kira pembicaraan antara amanta i dohot par toko handphone on:

A : "Ai laho manuhor handphone au lae, na songon dia do na pas di natua-tua songon au. Argana hira-hira 1 tu 2 juta. Ai nasai do pe adong hepengku."
TH : "Ohh... adong amang, type na NOKIA 3260, balga-balga do tombol na, dang susa amang molo lau mamiccit nomorna. On ma contoh na amang. Argana holan 1,5 juta do."
A : "Boi .. boi ma i. Baen ma dohot nomor na sekalian. Pasang ma sekaligus, dang hupaboto-boto mamasang i, sekalian ma dohot pulsana."
TH: "Boi amang, on ma nomor na, pillit hamu ma. Molo pulsana, na sadia ma ta baen amang, adong 25 ribu, 50 ribu dohot 100 ribu."
A : "Ai hamu ma mamillit nomor nai, baen ma nomor na bagak. Molo pulsanai si 100 ribu ma baen."
TH : "Boi amang, alai sebelum hupillit no nai, ai didia do halak amang tinggal?"
A : "Di pardomuan, jonok do tu tigalingga"
TH : "Ohh... alai hurasa amang, dang adong dope sahat jaringan tu Pardomuan."
A : "Ima... ima .. nga boi i . Baen ma 100 ribu dohot jaringan na i, bila porlu 200 ribu pe boi, asa unang mulak-ulak iba tu Sidikkalang on."
TH : "???!!??"

Salah Pengertian


Setelah sehari Tagor Sitompul di kota kembang Bandung, dia sudah akrab dengan seseorang yang bernama Amit. Pada suatu hari ada undangan pernikahan dari teman Amit yang ditujukan untuk si Amit dan si Tagor Sitompul.

Mengingat bangku yang kosong hanya ada di depan, maka si Amit pun melewati para undangan dengan mengucapkan :

"Amit Pak.....Amit Bu......Amit Pak...... dst",

namun si Tagor pun mencari akal melawati para undangan dengan mengucapkan :

"Tompul Pak.....Tompul Bu.....Tompul Pak.... dst",

sampai dia duduk di kursi depan tanpa merasa bersalah.

Pertama Kali Datang Ke Jakarta


Pertama sekali Ucok datang ke Jakarta, dia coba jalan-jalan mau tahu keadaan Jakarta, Pertama dia pergi ke Terminal Pl.Gadung
Kondektur : “Blok M… blok M..”
Ucok : Naik Bus kota jurusan blok M, selama dalam perjalanan setiap orang mau turun selalu sebut nama halte.
Penumpang lain : “Bang Senopati.. kiri!!”, bus berhenti.
Penumpang lain : “Bang Sudirman.. kiri!!”, bus berhenti.
Ucok : Wah gimana ya saya mau turun, dengan yakin ucok teriak,
Ucok : “Tahan Sihombing.. kiri!!”, bus jalan terus,
Ucok : Teriak lagi, “Bang Tahan Sihombing.. kiri!!”, akhirnya semua penumpang bis melihat ke arah ucok.
Ucok : Berdiri menghampiri kondektur, “Bang kau tuli ya saya tadi sudah bicara Tahan Sihombing kiri, kok bis jalan terus.”
Ucok : “Tadi penumpang lain tinggal sebut nama, bus berhenti, kamu belum tahu saya ya?”
Kondektur : “Maaf bang yang mereka sebut tadi nama halte bus ,dan di Jakarta namanya Halte Tahan Sihombing tidak ada, makanya jalan terus.”
Ucok : “Maaf juga bang lain kali buatkan halte Tahan Sihombing.”

Perempuan yang Tersinggung


Ganda merasa senang berkeliling-keliling kota Bandung. Sambil menaiki sebuah bis di samping kiri dan kanannya dia memberanikan diri untuk berkenalan dengan cewek sebelah kiri.

Ganda: "Perempuan apakah engkau ito?" (Batak: Boru aha do hamu ito)

Cewek: "Kau pikir aku cewek murahan ya..?"

Ganda: "Bukan, ito..saya mau bertanya marga apa ito?"

Cewek: "Dasar orang kampung!!"

Sampai di rumah Ganda menceritakan pengalamannya kepada tantenya Tiur. Tantenya terbahak-bahak. Ganda...Ganda. Tantenya menasihati Ganda sekali lagi jangan bertanya seperti itu.

Kamis, 07 April 2011

Marga-Marga

BBM naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT
Harga2 NAEK, SAGALA PANDAPOTAN MANURUNG,
Banyak SIHOTANG
Hidup bagaikan mendaki TOBING
Tak ada lagi HARAHAP
Kepala pusing sampai SIBUTAR BUTAR
Rambut rontok dan nyaris POLTAK
Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN
Anak-anak menangis MARPAUNG-PAUNG
Otak sudah SITOMPUL
Tapi kita masih dimintasabar SITORUS
Jangan putus HARAHAPkatanya
Mintalah PARLINDUNGAN,
supaya BONAR-BONAR selamat ...

BUTET dah... !!

PANJAITAN VS NAPITUPULU


Seorang pria bermarga Panjaitan duduk termenung di depan rumahnya. Lalu lewat seorang pria bermarga Napitupulu dan berkata : "Boasa sai marangan-angan lae?"

Jawab Panjaitan : "Boha ma ndang marsak ahu lae, holan na marmatean babi ku ".


Si Napitupulu kembali bertanya : "Godang do huroha babi ni lae na mate i? ".


Panjaitan menjawab : "Ai saratus hian sude babi ki ! Hape mate tolupulu . Jadi tinggal si napitupulu i nama babi ku ! "


Tapi si Napitupulu salah mengartikan kata-kata si PAnjaitan .Diapun jadi tersinggung.


Kemudian si Napitupulu membelakangi si Panjaitan dan menungging, sambil


menunjukkan celananya yg penuh tambalan dan berkata : "Bereng ma neh lae, holan


Panjaitan do sude di ihurhon! ( hahahahaha)